Bandara Internasional Kertajati memiliki area lahan seluas 1.800 Ha yang terdiri dari 2 runways, area terminal penumpang seluas 121.000 meter² dan untuk area terminal kargo seluas 90.000 meter². Adapun konsep desain BIJB, yaitu sebagai bandara internasional utama di provinsi Jawa Barat. Terdiri dari tiga lantai dengan pemisahan area keberangkatan berada di lantai 3, dan area kedatangan berada di lantai 1. Selain itu, BIJB menetapkan merak sebagai icon Jawa Barat yang diaplikasikan pada bentuk atap bangunan terminal utama. Rancangan tersebut disiapkan untuk pembangunan bertahap berdasarkan proyeksi peningkatan penumpang.

 

Karakteristik konstruksi BIJB mempunyai tiga perbedaan dengan bangunan khusus lainnya. Pertama, terdapat perbedaan dari segi kompleksitas kondisi existing. Lokasi bandara terletak di area baru sehingga kondisi beban angin dihitung dengan kondisi maksimal dan diperlukan pre-boring untuk 50% pekerjaan pondasi, karena terdapat lensa atau lapisan keras semu pada lahan.

 

Kedua, spasial dan khusus. Sistem Siphonic merupakan sistem yang diperlukan untuk penyaluran air hujan dari atap yang memiliki bentangan luas dan bentuk atap yang irregular. Baggage Handling System, yaitu sistem yang diperlukan untuk proses penanganan bagasi yang bisa melayani 5 juta penumpang per tahun. Adapun X-Ray adalah sistem keamanan bandara yang didukung dengan penggunaan X-Ray Multiview. Sedangkan Sistem Mep, yaitu sistem AC presisi pada ruang control dan transformator yang menggunakan sistem dry cell. Dan Struktur Atap dengan menggunakan rangka megaspan dan konstruksi space frame.

 

Ketiga, Iconic dan Monumental. Dari segi arsitektur, sistem atap yang merupakan focal point dari desain bandara, menggunakan rangka space frame bentang lebar (megaspan) dan material membran. Sedangkan desain interiornya menggunakan elemen-elemen estetis yang mengadopsi kearifan budaya lokal Jawa Barat, khususnya daerah Majalengka.

 

 

Adapun Tahapan Pengembangan BIJB Sesuai KP 954/2014, yaitu sebagai berikut :

  1. TAHAP 1 A , periode 2018 - 2024 Dengan luasan terminal 96.280 m² memiliki kapasitas rencana 5,6 juta - 12 juta pax/tahun
  2. TAHAP 1 B , periode 2024 - 2027 Dengan penambahan luasan hingga 121.000 m² memiliki kapasitas rencana hingga 17,2 juta pax/tahun
  3. TAHAP 2 , periode 2027 - 2030 Dengan penambahan luasan hingga 162.051 m² memiliki kapasitas rencana hingga 22,8 juta pax/tahun
  4. TAHAP 3 (Ultimate), periode 2030 - 2032 Dengan penambahan luasan hingga 209.151 m² memiliki kapasitas rencana 29,3 juta pax/tahun. Dan pada Tahun 2032, Bandara Kertajati membutuhkan penambahan terminal baru.
Indonesian