A. Kompleksitas Kondisi Eksisting
Lokasi bandara terletak di area baru sehingga kondisi beban angin dihitung dengan kondisi maksimal. Diperlukan preboring untuk 50% pekerjaan pondasi karena terdapat ‘Lensa’ (lapisan keras semu) pada lahan.
B. Spasial dan Khusus
Sistem struktur atap menggunakan rangka megaspan dan konstruksi space frame.
Sistem Siphonic. Sistem yang diperlukan untuk penyaluran air hujan dari atap yang memiliki bentangan luas dan bentuk atap yang irregular.
Baggage Handling System. Sistem yang diperlukan untuk proses penanganan bagasi untuk melayani 5 juta penumpang per tahun.
X Ray. Sistem keamanan bandara didukung dengan penggunaan X-Ray Multiview.
Sistem Mep
- Sistem AC presisi pada ruang kontrol
- Transformator menggunakan sistem dry cell
C. Iconic & Monumental
Arsitektur. Sistem atap yang merupakan focal point dari desain bandara, menggunakan rangka space frame bentang lebar (megaspan) dan material membran.
Interior. Penggunaan elemen-elemen estetis yang mengadopsi kearifan budaya lokal Jawa Barat khususnya daerah Majalengka.