MAJALENGKA, KOMPAS.com - Manajemen Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Majalengka, Jawa Barat menepis kabar mangkrak. "Kami pastikan tidak mangkrak. Terminal masih sangat terawat, sistem bekerja dengan baik, ketika dioperasionalkan secara komersial sewaktu-waktu seiring dengan tersambungnya Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu), kami sangat siap," ujar VP of Commercial dan Technical PT Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati Ari Widodo menjawab Kompas.com, Rabu (27/7/2022).
Bahkan, manajemen terus melakukan berbagai upaya menjalankan program baru agar BIJB terus tumbuh, berkembang, dan berfungsi dengan baik, meski pun selama dua tahun Pandemi Covid-19, tidak ada aktivitas sama sekali. Berbagai program jangka pendek dan jangka panjang disiapkan untuk mengembangkan bandara, maupun klaster-klaster dalam kawasan AeroCity BIJB secara keseluruhan.
Direktur PT BIJB Muhamad Singgih menuturkan, program jangka pendek adalah menggandeng mitra-mitra strategis yakni maskapai dan travel company untuk program yang sifatnya mudah dikendalikan atau controllable seperti perjalanan umroh dan layanan kargo. "Tidak lama lagi akan diberangkatkan umroh pada September mendatang. Kemudian meningkatkan kapasitas layanan kargo menjadi 100 ton per hari atau 3.000 ton per bulan," papar Singgih.
Khusus untuk layanan kargo, menurut Singgih, trennya terus menunjukkan peningkatan. Jika pada Desember 2021, masih tercatat 15 ton per hari, per Juli ini sudah mencapai 40 ton hingga 60 ton per hari. Kemudian membangun mall bekerja sama dengan Asia Cargo Network (ACN) Group, dan hotel di dalam bandara yang merupakan hasil kolaborasi dengan PT Jaswita Jabar dengan nilai investasi Rp 120 miliar. Sementara untuk program jangka panjang yang akan diimplementasikan adalah membangun Aircraft Maintenancae seluas 84 hektar.
Untuk membangun fasilitas ini, BIJB juga menggandeng ACN Group dengan nilai investasi Rp 300 miliar. Kemudian memperbesar kapasitas layanan kargo hingga 500.000 ton di atas lahan seluas 60 hektar, membangun e-commerce business hub seluas 18 hektar, dan mengembangkan business park. Ari mengungkapkan, khusus klaster business park, kerja sama dilakukan bersama PT PP Properti Tbk-Manakib Realty. Untuk diketahui, kawasan Aerocity BIJB merupakan aerocity yang secara khusus didesain sebagai kota mandiri, dengan sejumlah fasilitas pelengkap.
Di antaranya hotel bertaraf internasional, fasilitas haji dan umrah, rumah sakit bertaraf internasional, empat tower apartemen, residensial, gedung perkantoran, serta area industri dan logistik yang luas keseluruhannya mencapai 3.480 hektar. "Ini bukti kami terus berbenah.
Terlebih jika Tol Cisumdawu yang direncanakan beroperasi Desember 2022, menjadikan waktu tempuh Bandung dan sekitarnya ke BIJB menjadi hanya 45 menit, kami optimistis target 1,7 juta penumpang dalam setahun operasi bisa tercapai," papar Ari. Ke depannya untuk jangka panjang, BIJB diharapkan mampu memenuhi kapasitas maksimal melayani 5,6 juta penumpang.
Leave a comment